Optimisme Perusahaan Honda di Mobil Listrik
31 October 2018
by tokomobil.id
Optimisme Honda di Mobil Listrik-tokomobil-thumbnail

Optimisme Honda di Mobil Listrik-tokomobil

Kementrian Perindustrian sudah merampungkan draft Peraturan Presiden tentang kendaraan listrik pada 15 Oktober lalu. Selanjutnya, draft tersebut diberikan kepada Kemenko Maritim untuk dikaji kembali guna mendapat persetujuan Presiden.

Optimisme Honda di Mobil Listrik

Regulasi mobil listrik tersebut nantinya akan menjadi landasan rencana pemerintah untuk mengejar target pada tahun 2025 sebanyak 20 persen dari total produksi mobil di Indonesia berbasis listrik. Kemudian pada tahun 2040 target roadmap Kementerian ESDM. Pemerintah akan melarang penjualan kendaraan dengan pembkaran internal atau ICE (Internal Combustion Engine).

PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai salah satu agen pemegang merek mobil di Indonesia. Menilai kebijakan tersebut harus segera dirampungkan. Apalagi skema LCEV seperti LCGC (Low Cost Green Car) yang mampu merangsang pasar baru di Indonesia.

“Saya sebenarnya belum lihat, tapi saya pikir di Indonesia perlu ada proyek-proyek yang bisa membuat terjadinya pembelian baru. Memang perlu ada sesuatu yang dijalankan dengan insentif kemudian. Kembali segala sesuatunya termasuk kebijakan LCEV.  Jelas Jonfis saat ditemui usai Media Test Drive all new Honda Brio di Bali, Kamis (19/10).

Meski begitu pihaknya terus menunggu kebijakan tersebut selesai dibuat agar bisa menentukan mobil listrik apa yang cocok untuk diluncurkan di Tanah Air.

“Terus terang kami juga tunggu-tunggu supaya bisa kami follow up (ke prinsipal Honda) dari kebijakan itu. Kalau kami confident (ada beberapa model Honda yang sudah berbasis listrik), kan tidak langsung menuju mobil listrik, masih wait and see dulu,” tambahnya.

Lebih dari itu, Jonfis juga mengakui tidak ingin ikut serta colong start lebih dulu soal penerapan mobil listrik di Indonesia. Seperti halnya pabrikan lain yang sudah menyediakan tempat pengisian daya di tempat perbelanjaan di Jakarta atau bekerja sama dengan PLN.

Lebih dari itu, Jonfis juga mengakui tidak ingin ikut serta colong start lebih dulu soal penerapan mobil listrik di Indonesia, seperti halnya pabrikan lain yang sudah menyediakan tempat pengisian daya. Tempat perbelanjaan di Jakarta atau bekerja sama dengan PLN.