Pemerintah Britania Raya telah memutuskan keluar dari Uni Eropa jam 11 siang waktu setempat pada hari Jumat, 29 Maret 2019. Aksi ini dijuluki dunia internasional sebagai “British Exit (Brexit)”. Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai nasib perjanjian perdagangan bebas antara Britania Raya dengan negara-negara Eropa.
Perakitan mobil Jaguar Land Rover di Inggris menjadi salah satu sektor bisnis yang sumber dayanya masih diimpor. Dari sekitar Eropa memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas. Karena semua model masih diimpor utuh dari Eropa. Ongkos produksi mobil-mobil mereka di Inggris bisa membengkak sehingga berpengaruh pada harga jual di Indonesia.
Tata Motors Group Induk Jaguan Land Rover
Tata Motors Group sebagai induk dari Jaguar Land Rover pada bulan ini pun mengeluarkan pernyataan resmi yang menginginkan adanya kepastian soal Brexit. Selain itu, mereka menegaskan perdagangan bebas amat dibutuhkan demi membuat bisnis Jaguar Land Rover kompetitif di Inggris. Mereka juga tak menginginkan adanya Brexit.
Depresiasi kurs rupiah yang berada pada level Rp 14.300 – Rp 14.500 per dollar AS juga turut membuat beberapa model harus menyesuaikan harga. Mereka mengaku akan menahan sekuat tenaga dan berharap kurs tidak lebih dari kisaran Rp 14.000-an per dollar AS.