
Punya mobil barutentu menjadi dambaan semua orang. Tetapi bau mobil baruternyata tidak disukai banyak orang khususnya di Negeri Tirai Bambu.
Riset terbaru dari J.D Power China Initial Quality Study 2018 melaporkan, sebanyak 10 persen pembeli kendaraan roda empat di China tidak menyukai aroma khas mobil baru. “Aroma interior yang tidak enak masih menjadi masalah utama dalam industri ini, bahkan menjadi masalah terbesar kedua setelah konsumsi bahan bakar,” papar Senior Director J.D. Power, Brent Gruber seperti mengutip Detroit Free Press.
Ampuh Hilangkan Bau Tak Sedap
Laporan riset tersebut juga menyebut kalau masalah aroma mobil baru terus menunjukkan tren yang konsisten selama beberapa tahun ke belakang. Artinya belum ada cara ampuh dari pabrikan untuk mengikis ketidaknyamanan segelintir konsumennya.
Namun karena fenomena ini terus menyeruak, pabrikan mobil asal Amerika. Fordlangsung mengambil tindakan cepat dengan mengembangkan inovasi terbarunya untuk menghilangkan mobil baru.
Meski belum merilis teknologi atau inovasi untuk menanggulangi masalah tersebut ke pasaran. Ford buru-buru mendaftarkan hasil riset dan teknologinya tersebut agar tidak dicaplok pabrikan lain. Sayangnya lembaga hak cipta dan paten di Amerika Serikat belum melaporkan hasilnya, artinya Ford belum bisa bergerak lebih jauh.
Tapi di samping itu, Ford juga menyematkan piranti lunak khusus ditambah sensor kualitas udara guna mendeteksi aroma yang keluar dari bahan material interior. Namun sepertinya Ford mengajukan paten tersebut tidak untuk cepat-cepat direalisasikan. Ini karena Ford merencanakan teknologi terbarunya itu disematkan pada model-model otonomus yang sedang disiapkannya.
Nantinya karena sistem kemudi sudah bekerja secara otomatis, mobil baru itu akan mampu mendeteksi sendiri aroma yang tidak sedap pada interiornya, kemudian akan berpindah sendiri hingga mencapai daerah yang disinari matahari. Serta membuka kaca sendiri guna menghangatkan kabin dan melepas bau tersebut.