Charlos Ghosn secara resmi dikeluarkan dari jabatannya tak lama setelah dirinya ditangkap Kejaksaan Distrik Tokyo (Tokyo District Public Prosecutors Office).
Terkait pemalsuan pendapatan
Keputusan diberikan setelah Mitsubishi Motors mengadakan pemungutan suara Kamis lalu (22 oktober 2018) di kantor pusat NMC di Yokohama, Jepang.
Penangkapan Ghosn yang terjadi minggu lalu terjadi karena adanya indikasi pemalsuan laporan keuangan terkait gajinya di Nissan sebagai pemimpin perusahaan. Ghosn juga diduga memberikan laporan palsu mengenai pendapatannya kepada Bursa Saham tokyo Selama bertahun-tahun untuk aset pribadi. Penurunan jabatan ini dilakukan untuk mempertahankan dan mencegah jatuhnya aliansi dari kasus Ghosn.
Setelah kehilangan jabatannya di Nissan, dia pun didepak dari Mitsubishi. Renault sendiri masih memilih untuk mempertahankan Ghosn di posisi puncak perusahaan. Selain itu, Nissan juga mendepak Greg Kelly, yang diduga membantu Ghosn dalam pelanggaran yang dilakukannya, dari kursi Representative Director.
Nissan sendiri melakukan investigasi internal selama berbulan-bulan untuk menyelidiki kasus Ghosn. Akhirnya mereka bekerjasama dengan otoritas hukum Jepang mengenai kasus tersebut.
Berdasarkan sejarah, aliansi Renault-Nissan sudah berjalan selama 19 tahun. Aliansi ini diperbesar pada tahun 2016 dengan memasukkan Mitsubishi Motors. Namun, aliansi ketiganya ditandai dengan ketegangan di antara pembuat mobil dan pemerintah Prancis.
